Inovasi seringkali diartikan pembaharuan, penemuan dan
ada yang mengaitkan dengan modernisasi. Menurut Nicholls (1982: 2) penggunaan
kata perubahan dan inovasi sering tumpang tindih. Pada dasarnya inovasi adalah
ide, produk, kejadian atau metode yang dianggap baru bagi seseorang atau
sekelompok orang atau unit adopsi yang lain. Baik itu hasil invensi maupun
hasil discovery. (Ibrahim, 1998: 1 ; Hanafi, 1986: 26 ; Rogers, 1983: 11).
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah (Subandiyah 1992:80).
Para ahli mengungkapkan berbagai persepsi, pengertian, interpretasi tentang inovasi dengan susunan kalimat dan penekanan maksud yang berbeda, namun mengandung pengertian yang sama, seperti Kennedy (1987), White (1987), Kouraogo (1987). Dalam hal ini, penulis mengutip definisi inovasi yang dikatakan oleh White (1987:211) yang berbunyi: "Inovation …more than change, although all innovations involve change." (inovasi itu … lebih dari sekedar perubahan, walaupun semua inovasi melibatkan perubahan).
Untuk mengetahui dengan jelas perbedaan antara inovasi dengan perubahan, berikut definisi yang diungkapkan oleh Nichols (1983:4).
"Change refers to continuous reapraisal and improvement of existing practice which can be regarded as part of the normal activity ….. while innovation refers to …. Idea, subject or practice as new by an individual or individuals, which is intended to bring about improvement in relation to desired objectives, which is fundamental in nature and which is planned and deliberate".
Nicholls menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi (innovation) sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu kepada kelangsungan penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa. Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang diharapkan.
Selain itu defenisi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1983: 11): “An innovation is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption”. Zaltman dan Duncan (1973: 7) mengatakan: “An innovation is an idea, practice, or material artifact perceived to be new by the relevant unit of adoption. The innovation is the change object”.
innovation” dalam bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yangmenjadikan kata
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada istilah invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia. Discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha) invention dan discovery. Dalam kaitan ini Ibrahim (1989) mengatakan bahwa inovasi adalah penemuan yang dapat berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat berupa hasil dari invention atau discovery. Inovasi dilakukan dengan tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah (Subandiyah 1992:80).
Para ahli mengungkapkan berbagai persepsi, pengertian, interpretasi tentang inovasi dengan susunan kalimat dan penekanan maksud yang berbeda, namun mengandung pengertian yang sama, seperti Kennedy (1987), White (1987), Kouraogo (1987). Dalam hal ini, penulis mengutip definisi inovasi yang dikatakan oleh White (1987:211) yang berbunyi: "Inovation …more than change, although all innovations involve change." (inovasi itu … lebih dari sekedar perubahan, walaupun semua inovasi melibatkan perubahan).
Untuk mengetahui dengan jelas perbedaan antara inovasi dengan perubahan, berikut definisi yang diungkapkan oleh Nichols (1983:4).
"Change refers to continuous reapraisal and improvement of existing practice which can be regarded as part of the normal activity ….. while innovation refers to …. Idea, subject or practice as new by an individual or individuals, which is intended to bring about improvement in relation to desired objectives, which is fundamental in nature and which is planned and deliberate".
Nicholls menekankan perbedaan antara perubahan (change) dan inovasi (innovation) sebagaimana dikatakannya di atas, bahwa perubahan mengacu kepada kelangsungan penilaian, penafsiran dan pengharapan kembali dalam perbaikan pelaksanaan pendidikan yang ada yang dianggap sebagai bagian aktivitas yang biasa. Sedangkan inovasi menurutnya adalah mengacu kepada ide, obyek atau praktek sesuatu yang baru oleh seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud untuk memperbaiki tujuan yang diharapkan.
Selain itu defenisi inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1983: 11): “An innovation is an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or other unit of adoption”. Zaltman dan Duncan (1973: 7) mengatakan: “An innovation is an idea, practice, or material artifact perceived to be new by the relevant unit of adoption. The innovation is the change object”.
innovation” dalam bahasa Inggris sering diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan (S. Wojowasito, 1972; Santoso S. Hamijoyo, 1996), tetapi ada yangmenjadikan kata
Innovation menjadi kata Indonesia yaitu “inovasi”.
Inovasi(innovation)
adalah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai
suatu halyang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang (masyarakat), baik itu berupa hasil invention maupun
diskovery.
Secara
implisit manajemen inovasi mengacu pada komponen perencanaan, pengawasan,
pengarahan dan perintah. Urwick dalam Nicholls (1993:3) mengidentifikasi,
manajemen atau pengolahan dimaksudkan sebagai aktivitas yang berkenaan dengan
perencanaan, pengaturan, pemberian perintah, koordinasi, pengawasan dan
penilaian. Hal ini dikaitkan dengan kegiatan atau aktivitas yang berkenaan
dengan upaya pendayagunaan segala material dan non material untuk mencapai
tujuan inovasi. Manajemen inovasi sendiri dari sudut proses berhubungan dengan
kegiatan perencanaan. Yang mana dalam perencanaan inovasi menuntut untuk
melakukan asesmen situasi dan mengidentifikasi tujuan dari inovasi itu sendiri.
Keberhasilan inovasi akan berjalan baik, jika didukung oleh perencanaan inovasi
yang efektif.Adapun inovasi pendidikan adalah inovasi untuk memecahkan masalah
dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan
maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan
inovasi kurikulum merupakan suatu hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup
pendidikan itu sendiri.
Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan (B.Suryosubroto, “Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan”).
Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan (B.Suryosubroto, “Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan”).
Inovasi
Pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha
sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan,
sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zaman.
Dalam Inovasi Pendidikan, gagasan
baru sebagai hasil dari pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan
yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional yang bersifat komersial.
Inovasi Pendidikan juga merupakan
usaha aktif untuk mempersiapkan diri menghadapi masa yang akan datang, yang
lebih memberikan harapan sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.
Pengertian Inovasi Pendidikan ini
diambil dari buku “Dasar-dasar Pendidikan”, Karangan Hasbullah, Hal: 189,
Penerbit: RajaGrafindo Persada.
Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang
pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi
pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai
hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa
hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau untuk memecahkan
masalah pendidikan.
masalah pendidikan.
Pendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi
pendidikan mencakup halhal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan,
baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang
lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasional.
Mattew B. Miller menjelaskan pengertian inovasi pendidikan sebagai berikut: ”To
give more concreteness the universe called ”educational innovations” some
samples are described billow. They are organized according to the aspect of a
social system
which they appear to be most clearly associated. In most cases social system involved should be taken to be that of a school or cell although some innovations take place within the context of many larger systems.”
which they appear to be most clearly associated. In most cases social system involved should be taken to be that of a school or cell although some innovations take place within the context of many larger systems.”
Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam
setiap komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang
dikemukakan oleh B. Miles, dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan
pendidikan dewasa ini
- Pembinaan personalia. Pendidikan yang merupakan
bagian dari sistem sosial tentu menentukan personal (orang) sebagai komponen
sistem. Inovasi yang
sesuai dengan komponen personel misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan sebagainya.
sesuai dengan komponen personel misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan sebagainya.
- Banyaknya personal dan wilayah kerja. Sistem
sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam
sistem serta dimana wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan
aspek ini
misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
- Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya: perubahan
bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang dibuat yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
- Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:
misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya.
- Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya: perubahan
bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang dibuat yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya.
- Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya:
pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan,
pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk
memilih waktu sesuai
dengan keperluannya, dan sebagainya.
dengan keperluannya, dan sebagainya.
- Perumusan tujuan. Sistem pendidikan tentu
memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini,
misalnya: perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD
disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan
rumusan tujuan pendidikan nasional dan sebagainya.
- Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai
prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen
ini misalnya: penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar,
pengajaran
individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya.
- Peran yang diperlukan. Dalam sistem sosial
termasuk sistem pendidikan diperlukan kejelasan peran yang diperlukan untuk
melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan komponen
ini, misalnya:
peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya.
- Wawasan dan perasaan. Dalam interaksi sosial
biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas. Kesamaan wawasan dan perasaan dalam melaksanakan
tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat
tercapainnya tujuan. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya:
wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan
keterampilan proses, perasaan cinta pada pekerjaan guru, kesediaan berkorban,
kesabaran sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum SD yang
disempurnakan, dan sebagainya.
- Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja).
Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara bagian atau
mekanisme kerja antara bagian dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan pembagian
tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme kerja antar
seksi, di perguruan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
seksi, di perguruan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya.
- Hubungan dengan sistem yang lain. Dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam beberapa hal harus berhubungan atau
bekerja sama dengan sistem yang
lain. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya: dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerjasama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN harus kerjasama dengan Pemerintah
Daerah setempat, dan sebagainya.
lain. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya: dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerjasama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN harus kerjasama dengan Pemerintah
Daerah setempat, dan sebagainya.
- Strategi. Yang dimaksud dengan strategi dalam hal
ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi
pendidikan.
Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut:
Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut:
1) Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan
perencanaan penyebarannya
berdasarkan suatu penelitian dan obeservasi atau hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
berdasarkan suatu penelitian dan obeservasi atau hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada.
2) Kesadaran dan perhatian. Suatu potensi yang
sangat menunjang berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian
sasaran inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi.
Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang
inovasi.
3) Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan
penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang
kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaannya
dansebagainya.
4) Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba
menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai
baik itu dapat diterapkan seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil maka
inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi inovasi
yang telah direncanakan.
Ya...perkembangan pendidikan pendidikan sangat dinamis untuk itu Contoh-contoh novasi bidang pendidikan terus dilakukan terutama menghadapi persaingan global saat ini dengan meningkatkan mutu pendidikan kita
BalasHapusThanks ya sob sudah berbagi ilmu .............................
BalasHapusbisnistiket.co.id